Sabtu, 24 September 2011

CV, FARIZ Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja di Solok Selatan

1.Izin Operasional berdasarkan: Keputusan KepalaDinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan Nomor: 560/129/DSTKT/IV/2011 Tanggal 10 Maret 2011 Tentang Izin OPerasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh diKabupaten Solok Selatan.
2. Pengalaman Kerja: Surat Perintah Kerja No: DPK/DTM/15/XI/2010 dari Divisi MIGAS PT, DAHANA Persero Jakarta tanggal 24November 2010, Tentang Penyediaan Jasa Security Gudang Handak Milik PT< Radiant Bukit Barisan di Jorong Dusun Tuo Muaro Bodi Kec, IV Nagari Kab. Sijunjung.
3. Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No: 1100000005994 Tgl 22 Maret 2011.
Hp No: 085263100605.

CV, FARIZ Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja di Solok Selatan

Izin Operasional berdasarkan: Keputusan Kepala Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan Nomor: 560/129/DSTKT/IV/2011 Tentang Izin Operasional Perusahaan Penyedia JasaPekerja/Buruh di Kabupaten Solok Selatan Tanggal 10 Maret 2011,
Pengalaman Kerja: Surat Perintah Kerja No: SPK/DTM/15/XI/2010 dari Divisi MIGAS PT DAHANA Persero Jakarta Tanggal 24 November 2010 Tentang Penyediaan Jasa Security Gudang Handak milik PT Radian Bukut Barisan di Jorong Koto TUo Muarobodi Kabupaten Sijunjung SumateraBarat,

Rabu, 07 September 2011

Tatanan Adat ALam Surambi Sungai Pagu

Latar Belakang Sejarah*).
Dalam catatan sejarah, yang menguasai wilayah sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Batang Hari sebelum agama Islam berkembang, adalah Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang memerintah hampir bersamaan. Dari berita Cina yang ditulis I-Tsing disebutkan bahwa sekitar tahun 670-an Melayu pernah menjadi bagian dari Sriwijaya (Groenevelt, 1960). Setelah Sriwijaya melemah, Melayu merdeka kembali.
Perkembangan Melayu dapat dibagi menjadi tiga fase ( Hasan Djafar, 1992:77) yaitu:
Fase I       : Fase awal, sekitar perengahan abad ke-7 M.
Fase II      : Fase pendudukan Sriwijaya, sekitar tahun 680 sampai perengahan abad ke -11 M.
Fase III     : Fase akhir,sekitar pertengahan abad ke-11 sampai sekitar abad ke-14 M.
Kerajaan Melayu yang berpusat di DAS Batang Hari mencapai kejayaannya pada sekitar abad XIII-XIV, dan menjalin hubungan dengan kerajaan di Jawa (Java), khususnya Kerajaan SIngasari yang waktu iu diperintah oleh Raja Krtanegara. Hubungan yang terjalin di antara dua kerajaan tersebut tertulis di dalam lapik arca Amoghapasa yang ditemukan di Rambahan. Patung Amoghapasa merupakan duplikat dari patung-patung di Candi Jago, Malang Jawa Timur (Casparis 1989), yang sengaja didatangkan dari Kerajaan Singasari untuk dipersembahkan bagi Kerajaan Melayu.
Prasasti yang dipahatkan di lapik arca Amoghapasa tersebu dikenal dengan nama prasasti Padangroco/Dharmmasraya berangka tahun 1208 Saka (1286 M), dan menyebutkan bahwa pada tahun 1286 M sebuah arca Amoghapasa dengan keempatbelas pengiringnya, dan saptaratna MahaKrtanegara memerintahkan Rakryan Mahamantri Dyah Adwayabhrahma beserta ketiga kawannya untuk mengiringkan arca tersebut.
Seluruh rakyat Melayu dari keempat kasta bersuka cita, terutama rajanya, Srimat Tribhuwana Raja Mauli Warmmadewa ( Hasan Djafar, 1992:56-58).
Isi prasasti tersebut memberikan informasi raja Melayu, Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmmadewa, berkedudukan di Dhamrmasraya. Lokasi Dharmmasraya terdapat di sekitar daerah kampung Rambahan, tempat prasasti ditemukan sekitar tahun 1980-an (Krom, 1912:48).
Arca Amoghapasa ditemukan di Padangroco +  7 Km arah hilir Rambahan. Di punggung arca Amoghapasa juga ditemukan prasasti yang ditulis kemudian yang dikenal dengan prasasti Amoghapasa berangka tahun 1347 M, yang dari isinya dapat diketahui bahwa pada tahun 1347 M, yang memerintah di kerajaan Melayu Dharmmasraya (Swarnabhumi) adalah Raja Adityawarman.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa di DAS Batang hari, khususnya daerah Rambahan, Siguntur, dan Padangroco dan sekitarnya telah muncul sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Melayu Dharmmasraya atau Swarnabhumi, dengan Rajanya yang pertama adalah Tribuwana Mauliwarmmadewa, Akarendrawarmman, dan Adityawarmman, serta raja terakhirnya adalah Ananggawarmman (anak Adityawarmman).
Pusat kerajaan Melayu Dharmmasraya yang semula berada di daerah Rambahan atau Siguntur atau Padangroco kemudian dipindahkan ke daerah pedalaman di sekitar Batusangkar ( Saruaso). Ini terjadi sekitar tahun1347 M ( prasasti Amoghapasa) di masa Raja Adityawarmman.
Dengan demikian diperkirakan bahwa daerah Siguntur/Padangroco atau sekitarnya pernah menjadi pusat kerajaan dan pemukiman yang cukup besar selama lebih kurang 61 tahun. (bersambung)....

Kamis, 25 Agustus 2011

Janganlah sampai terulang kembali: Berhentilah menjadi bangsa yang bodoh

Ideologi dengan pendekatan pola pikir positif dan pola pikie negatif. 


Dasar pemikiran.
Pembangunan suatu bangsa adalah sangat ditentukan oleh pertumbuhan ide dan kreativitas bangsa itu sendiri dengan mengacu pada Undang- Undang dasar dan ideologi yang dipakai oleh bangsa tersebut.
Undang-Undang Dasar adalah dasar hukum tertinggi suatu negara.
Ideologi di sini didefinisikan sebagi suatu hasil pemikiran dengan menggunakan pola pikir tertentu.
Pola pikir ada dua, yaitu pola pikir positif dan pola pikir negatif.
Pola pikir positif adalah pola pikir yang memandang pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk cecara positif, sedangkan pola pikir negatif adalah pola pikir yang memandang pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk secara negatif.
Liberalisme adalah ideologi sebagi hasil dari penggunaan pola pikir positif, sedangkan Komunisme adalah ideologi sebagai hasil dari penggunaan pola pikir negatif.

Liberalisme 


Di negara-negara yang menggunakan liberalisme sebagai ideologi, pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk sangat dihargai.
Undang-Undang sebagai dasar hukum tertinggi dibuat sedemikian rupa, yang memungkinkan semua undang-undang dan peraturan-peraturan yang dibuat selanjutnya benar-benar mendukung untuk terciptanya pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk secara maksimal.
Pelanggaran terhadap undang-undang dan peraturan-peraturan, dihukum sesuai dengan kesalahannya menurut hukum itu sendiri.
Di sini hak-hak azazi manusia sangat dijunjung tinggi, sehingga pada umumnya pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk  di sini juga sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari  hasil kemajuan iptek yang dimiliki oleh negara-negara liberal tersebut. Di sini juga orang-orang pintar orang-orang pintar jumlahnya sangat banyak.
Contoh negara-negara yang menggunakan liberalisme sebagai ideologinya adalah, USA, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan negara-negara Eropa Barat, dan lain-lainnya,


Komunisme/ Sosialisme. 
Di negara-negara yang menggunakan Komunisme sebagai ideologi, pertumbuhan ide dan kreativitas pendudk sangat di kekang dan dikendalikan. Segala sesuatu ditentukan oleh negara(penguasa). Apa-apa yang dilakukan haruslah secara kolektif. Dalam setiap kesempatan, ide yang ditunggu adalah ide yang datanya dari atas, kemudian secara bersama-sama melakukan penyempurnaan sesuai dengan keinginan yang di atas. Segala sesuatunya merupakan hasil kerja bersama-sama, yang hasilnya kemudian dibagi rata untuk masing-masingnya.
Undang-Undang Dasar sebagai dasar hukum tertinggi dibuat sedemikian rupa, yang memungkinkan undang-undang dan peraturan-peratran yang dibuat selanjutnya, benar-benar dapat mengekang dan mengendalikan pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk.
Hak-hak azazi manusia tidak dihargai terutama ketika dianggap bertentangan dengan kepentingan negara (penguasa). Di sini tidak membutuhkan banyak orang-orang pintar, dan kreasinya sangat dikendalikan sebagai mana layaknya robot.
Pelanggaran terhadap undang-undang dan peraturan-peraturan, dihukum sesuai dengan kesalahannya menurut hukum itu sendiri.
Contoh negara-negara yang menggunakan komunisme sebagai ideologinya adalah, Uni Soviet(sebelum runtuh), korea utara, Miyanmar, Cuba, dan lain-lain.

Ideolgi bangsa Indonesia yang terkandung dalam UUD 1945.

UUD 1945 adalah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan adalah dasar hukum tertinggi di Indonesia.
UUD 1945 pada pembukaannya menyatakan bahwa, sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala  bangsa, dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia haruslah dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pasal-pasal dalam UUD 1945 itu sendiri sangat memungkinkan pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk bertumbuh dengan baik dan maksimal.
Untuk mencapai tujuan negara yang melindungi segenap bangs aIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, negara berdasarkan pada aspek Ketuhanan Yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.
Kelima aspek tersebut di atas, sesungguhnya adalah hak-hak azazi bangsa Indonesia yang wajib dijalankan oleh pemerintahan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sesungguhnya ideologi yang terkan dung dalam UUD 1945 saya sebut dengan Liberalisme Religius, di mana agama adalah mewarnai setiap ide dan kreativitas penduduk dan penyelenggara negara.-, dalam rangka mengadi kepada Tuhan Yang maha Esa.

Ideologi pada era orde baru. 


Selama era orde baru, pancasila adalah ideologi satu-satunya bangsa indonesia. Penguasa orde baru sangat menentang setiap ide-ide yang menurutnya bertentangan dengan pancasila. Pancasila dikeramatkan sedemikian rupa dan sangat sakti, sehingga penduduk sangat takut ketika kata pancasila dikumandangkan.
Pada perkembangan selanjutnya orde baru menyatakan bahw apancasila adalah satu-satunya aza dalam kehidupan berbangs adan bernegara di Indonesia dan mewajibkan kepada penduduk untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, melebihi ajaran agama yang diakui keberadaannya oleh orde baru.
Berdasarka uraian di atas dapat diketahui, bahwa penguasa orde baru telah menerapkan pola pikir negatif dengan bertamengkan pancasila, yang berentangan dengan UUD 1945.
Selam orde baru berkuasa, sanagt sarat dengan pelanggaran-pelanggaran HAM terutama bagi yang dicap sebagai bertentangan dengan pancasila. Di sinilah awal munculnya  bahasa-bahasa belah bambu, dan bermacam-macam bentk diskriminasi terhadap sesama anak bangsa Indonesia.
Berdasarkan pendekatan dengan menggunakan pola pikir positif dan pola pikir negatif, sesungguhnya pancasila itu bukanlah suatu ideologi. Pancasila hanyalah kata penyebut yang diambil dari bahasa sanskerta yang berarti lima dasar, guna meringkaskan/memudahkan penyebutan kelima aspek yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Perilaku ini saya namakan/sebut dengan perilaku jalan pintas yang mencari hal yang gampang /mudah saja.Pancasila tidak ada apa-apanya. Ketika kata pancasila diucapkan yang muncul kemudian adalah tanda tanya.
Oleh karena penguasa orde baru tidak mempunyai ideologi, undang-undang dan peraturan-peraturan yang dibuatnya, juga tidak ada apa-apanya secara positif terhadap pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk.
Undang-undang dan peraturan-peraturan dibuat sedemikian rupa agar para pelanggar hukum(pada bangsa yang mempunyai ideologi), tidak dapat dijangkau oleh hukum itu sendiri. Akibatnay selama orde baru berkuasa, semua sifat-sifat negatif sepanjang peradaban manusia di sini meraja lela dan tumbuh dengan baik.
Apabila para pengkhianat di negara-negar yang menmpunyai ideologi adalah dihukum mati, pada era orde baru orang-orang seperti ini sangat diagung-agungkan karena dipandang sebagai pintar bermain cantik.
Oleh karena pola pikir negatif adalah bertentangan dengan fitrah manusia, akhirnya di mana-mana di dunia ini penguasa-penguasa negara banyak yang jatuh, termasuk jatuhnya rejim orde baru melalui aksi-aksi reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa di seluruh daerah di Indonesia.

Sampai saat sekarang sesungguhnya yang bertarung di Indonesia  dan yang selalu merongrong reformasi adalah oknum-oknum yang masih terindoktrinasi oelh orde baru dengan merubah bentuk sesuai situasi yang sedang terjadi, seperti halnay bunglon.
Penduduk Indonesia yang cinta kebebasan dan demokrasi haruslah hati-hati dan mewaspadai bunglon-bunglon tersebut, agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali, dan sudah saatnya bangsa Indonesia harus berani bersikap guna mempertahankan kebhinnekaan bangsa ini.

Selasa, 23 Agustus 2011

Tidak Baik Mau Menang Sendiri

QS. Al-Hujurat ayat 12:
" Hai orang-orang yang beriman! jauhilah kebanyakan dari sangkaan, sesungguhnya sebahagian dari sangkaan-sangkaan itu dosa; dan janganlah kamu mengintai-intai; dan janganlah sebahagian kamu menumpat sebahagian; apakah suka seseorang dari kamu memakan daging bangkai saudaranya! maka kamu jijik kepadanya, dan berbahktilah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu Pengampun, Penyayang".
QS. Al-Hujurat ayat 11:
"Hai orang-orang yang beriman! janganlah segolongan memperolok-olok segolongan, boleh jadi adalah mereka itu lebih baik dari mereka ini; dan janganlah segolongan perempuan memperolok-olok segolongan perempuan, boleh jadi mereka itu lebih baik dari mereka ini, dan janganlah akmu mencela orang-orang kamu, dan janganlah kamu berpanggilan dengan gelaran-gelaran yang jelek, sebusuk-bususk nama ialah yang buruk sesudah beriman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itu ialah orang-orang yang meliwati batas".
QS. Bani Israel ayat 84:
" Katakanlah, tiap-tiap orang beramal menurut tabiatnya, tetapi Tuhan kamu lebih mengetahui siapa yang lebih terpimpin perjalanannya".

Kamis, 18 Agustus 2011

Nasionalisme Semu

Dasar Pemikiran.

Nasionalisme dapat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan berupa rasa cinta bangsa dari penduduk suatu bangsa. Tinggi atau rendahnya kadar nasionalisme penduduk suatu bangsa adalah ditentukan oleh tinggi atau rendahnya rasa cinta bangsa dari penduduk suatu negara tersebut, dengan asumsi bhawa faktor-faktor lainnya adalah mendukung untuk itu. faktor-faktor lainnya tersebut diantaranya adalah kemerdekaan, kedaulatan, dan kesejahteraan, keamanan serta ideologi, dan lain-lain.

Dengan demikian, pertumbuhan nasionalisme per penduduk adalah ditentukan oleh pertumbuhan rasa cinta bangsa per penduduk, dan pertumbuhan pendudukitu sendiri, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya adalah mendukung untuk itu.

Nasionalisme semu adalah rasa cinta bangsa dari pendudk suatu bangsa yang hanya berdasarkan pada kepentingan semata.

Dengan demikian, pertumbuhan nasionalisme semu per penduduk adalah ditentukan oleh pertumbuhan rasa cinta bangsa yang didasarkan pada kepentingan semata, dan pertumbuhan penduduk itu sendiri, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya adalah mendukung untuk itu.

Pertumbuhan nasionalisme semu per penduduk secara sendiri-sendiri mempunyai korelasi positif dengan pertumbuhan rasa cinta bangsa yang didasarka kepentingan belaka, dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk dan faktoe-faktor lainnya adalah konstan.

Hal di atas  adalah karena pertumbuhan kepentingan-kepentingan yang begitu pesat, telah membawa penduduk suatu bangsa tersebut semakin jauh dari nasionalisme yang sesungguhnya. Sebagai akibatnya adalah bahwa kebenaran hakiki semakin jauh, tetapi kebenaran semu semakinmenjamur.

Pertumbuhan nasionalime  semu per penduduk secara sendiri-sendiri adalah berkorelasi negatif dengan pertumbuhan penduduk itu sendiri, dengan asumsi bahwa pertumbuhan rasa cinta bangsa yang didasarkan pada kepentingan semata dan faktor-faktor lainnya adalah konstan.

Hal ini adalah karena manusia itu pada hakekatnya adalah cenderung pada kebenaran, sehingga dalamprakteknya, jika ada penduduk yang  berani berkata benar, maka ia dipandang sebagai benda asing dalam suatu sistem, dan utnuk itu harus dibuang.

Pertumbuhan nasionalisme semu per penduduk mempunyai korelasi positif dengan pertumbuhan rasa cinta bangsa yang didasarkan kepentingan semata per penduduk, dan pertumbuhan pendudukitu sendiri, secara bersama-sama, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya adalah konstan.

Faktor-faktor lainnya konstan adalah dalam pengertian bahwa kemerdekaan, kedaulatan serta kemakmuran hanyalah milik golongan tertentu saja yang dekan dengan penguasa, disertai dengan pendekatan keamanan yang cenderung semakin brutal, bengis dan kejam tetap dipertahankan bahkan semakin ditingkatkan.

Nasionalime Semu dalam Praktek.

Nasionalisme semu didasarkan pada suatu pilihan yang dipandangnya sebagai jalan tengah dan terbaik untuk penguasa dalam mengatasi perbedaan dalam kebhinnekaan. Pilihan tersebut dijadikan sebagai satu-satunya dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seluruh sistem diarahkan pada pencapaian tujuan yang muaranya adalah kebendaan semata. Sistem tersebut akan membutuhkan tumbal-tumbal yang seirama dengan dinamika pembangunan, yang menempatkanok num yang kebetulan sedang berkuasa sebagai pengasa tunggal.

Kemerdekaan, keamanan dan kemakmuran hanya berada disekitar kekuasaan, sedangkan bagi yang jauh dari kekuasaan dijadikan tumbal untuk melanggengkan kekuasaan. Penguasa di sini menciptakan slogan-slogan yang mengakibatkan rakyat terpaksa merelakan dirinya untuk dihisap, karena ketakutan yang sangat, yang bermuara pada menjamurnya manusia-manusia yang ber Tuhan banyak, dengan istilah "berpandai-pandai".

Semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara ditentukan oleh penguasa tunggal, dan diposisikan sedemikian rupa untuk menopang kekuasaannya seperti hukum, HAM, politik, ekonomi, sosial budaya dan agama. Khusus agama hanya dijadikan sebagai sarana pembodohan ummat dengan dalih menyejukkan  ummat. Budaya hidup yang paling canggih waktu itu adalah budaya korupsi dan monopoli dalam segala hal. Semua bentuk pengingkaran dan pengkhianatan dari pihak kekuasaan dipandangnya sebagai suatu "permainan yang cantik". Pokoknya semua sifat-sifat Nambrud, Fir'aun dan Karun di sini meraja lela.

Untuk mencapai situasi di atas, golongan ini pada saat memegang kekuasaan sebelum era reformasi dan demokratisasi, memiliki jurus-jurus yang ampuh untuk melumpuhkan sekaligus memecah belah kelompok-kelompok masyarakat yang dipandang tidak se ide dengan penguasa tunggal. Salah astu juruh yang paling ampuh ersebut adalah "jurus stabilitas". Dengan ini siapapun yang dipandang tidak se ide dengan penguasa tunggal dibidik dengan Undang-Undang subversif, dikucilkan, disingkirkan atau bahkan dihilangkan dengan bahasa "diamankan".

Walaupun reformasi sudah berjalan sepuluh tahun, mengingat indoktrinasi yang telah berjalan puluhan tahun, di Indonesia masih tetap akan terjadi tarik menarik atau peperangan antara golongan yang pro status quo dengan golongan yang pro reformasi dan demokratisasi.

Tulisan in hanyalah bermaksud untuk sekedar mengingatkan kembali dan untuk jadi pelajaran, ke depan bagi anak bangsa yang cinta demokratisasi.

Rabu, 10 Agustus 2011

Marilah kita berpikir positif

Pola pikir negatif dalam Model Ekonomi Makro.

Model ekonomi 4 sekor:
Y = C + I + G + X                                                                                             (1)
Y= C + S + T + M                                                                                             (2)
di mana:
Y = Pendapatan Natsional
C = Konsumsi
I = Investasi
G= Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
T = Pajak
S= Tabungan
M = Impor

Syarat keseimbangan dalam model ekonomi empat sektor adalah:
I + G + X = S + T + M                                                                                                  (3)
(I -S ) + (G-T) = M-X                                                                                                   (4)
Identitas (4) bearti bahwa surplus/defisist permintaan ditambah dengan surplus/defisit APBN haruslah ditutupi dengan defisit neraca perdagangan.
Perekonomian berdasarkan model ini sangat tergantung pada impor.
Model ekonomi ini telah diterapkan oleh orde baru dengan sangat sempurna, yang telah menyebabkan perekonomian Indonesia sangat tergantung pada impor. Oleh karena orde baru telah mengabaikan kemampuan bangsa sendiri, akibatnya produk-produk anak bangsa Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk bangsa lain di dunia.
Guna menarik penanaman modal luar negri, orde baru mengembor-gemborkan bahwa upah tenaga kerja di Indonesia adalah yang terendah di dunia. Dengan ini Indonesia memiliki keuntungan komparatif.
Orde baru mengtakan bahwa rakyat tidak perlu demokrasi karena rakyat Indonesia belum siap untuk itu. Untuk itu rakyat tidak boleh banyak menuntut dan harus menerima karena pemerintahlah yang mencari uang ke luar negri. Pinjaman luar negri dipandang oleh orde baru sebagai kepercayaan luar negri terhadap Indonesia. Akibatnya selama orde baru, perekonomian Indonesia sangat tergantung pada utang luar negri.
Pembangunan dilaksankan denganteori bayar hutang dengan hutang, yang akhirnya menjadi bumerang bagi rejim orde baru. Model negatif ini sengaja dikembangkan di Indonesia oleh pakar ekonomi asing yang sengaja dibayar untuk menghancurkan ekonomi Indonesia, dan telah diajarkan di Universitas-Universitas  serta Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pada waktu itu pemimpin rejim orde baru Soeharto sering menjadi cemoohanoleh pemimpin dunia.
Sehingga muncul pernyataan bahw aIndonesia yang besar menjadi kerdil karena pemimpinnya adalah kerdil.

Pola pikir positif dalam model ekonomi makro.


Model ekonomi empat sektor:
Y = C + I + G + M                                                                                                       (1)
Y = C + S + T + X                                                                                                       (2)
Syarat keseimbangan:
I + G + M = S +T + X                                                                                                   (3)
(I-S) + (G - T) = X -M                                                                                                  (4)
Berdasarkan identitas (4) dapat diketahui bahwa surplus/defisit permintaan dalam negri dan surplus/defisit APBN haruslah ditutupi oleh surplus neraca perdagangan.
Perekonomian yang mengunakan model ini sangat bertumpu pada ekspor dan kemampuan anak bangsa untuk berkompetisi dengan bangsa lain. Produk-produk bangsa Indonesia akan dapat menguasai dunia adalah apabila produk-produk tersebut mempunyai kualitas yang bagus sehingga disukai oleh bangsa lain di dunia.
Dengan ini Indonesia akan memiliki cadangan devisa yang sangat besar, sehingga Indonesia tidak lagi tergantung pada pinjaman/hutang luar negri.




Senin, 08 Agustus 2011

Marilah kita berpikir posistif

Pola pikir negatif untuk pertumbuhan ekonomi.

Laju pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai proses kenaikan income per capita dalam jangka panjang.
Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan dibagi dengan jumlah penduduk. Secara matematika dapt ditulis;

Pendapatan per kapita = Jumlah pendapatan                                                       (1)
                                       Jumlah penduduk

Untuk menyederhanakan penulisan, kita misalkan pendapatan per kapita = Pk, Jumlah pendapatan = Y, dan Jumlah penduduk = P, maka;

Pk =  Y                                                                                                                 (2)
          P
Ln Pk =  Ln Y  -  Ln P                                                                                          (3)
d Ln Pk = d Ln Y  -  d Ln P                                                                                  (4)
d Pk     =  d Y      -     d P  
   Pk            Y                P                                                                                     (5)

Identitas (5) menyatakan bahwa laju pertumbuhan pendapatan per kapita adalah laju pertumbuhan pendapatan  dikurangi dengan laju pertumbuhan penduduk.

Jika laju pertumbuhan pendapatan per kapita akan di naikkan, denga asumsi bahwa laju pertumbuhan pendapatan adalah konstan, maka laju pertumbuhan penduduk haruslah dikurangi.
Formula di atas secara matematika adalah betul, tetapi tidak benar karena mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan penduduk dalam segala hal.

Pada masa orde baru, berbagai cara negatif untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan seperti:
1. Pelaksanaan program keluarga secar paksa.
2. Mengekspor penduduk keluar negri dengan berbagai dalih.
3. Diskriminasi terhadap penduduk dalam segala hal.

Pada masa orde baru sangat marak terjadi praktek-praktek pelanggaran Hak Azazi Manusia dengan berbagai baru. Orde baru memerintah sangat otoriter dan bermaksud menyeragamkan apa saja agar tunduk dan patuh pada penguasa. Sehingga selama orde baru berkuasa telah terjadi degradasi dalam segala hal.
Akhirnya rejim orde baru ditumbangkan oleh aksi-aksi reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Pola pikir positif untuk pertumbuhan ekonomi.

Dari identitas laju pertumbuhan (5);

d Pk   =   dY    -   dP    
   Pk           Y         P

Kita pindah ruaskan menjadi:

d  Y   =   d Pk   +   dP  
    Y           Pk          P                                                                                         (6)

Identitas laju pertumbuhan (6) menyatakan bahwa Laju pertumbuhan pendapatan adalah laju pertumbuhan pendapatan perkapita ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk.
Fomulasi laju pertumbuhan di ats secara matematiak adalah betul dan benar, karena mempunyai dampak yang positif terhadap pertumbuhan penduduk.

Jika laju pertumbuhan pendapatn secar keseluruhan akan ditingkatkan, dengan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk adalah konstan, maka laju pertumbuhan pendapatan per kapita haruslah ditngkatkan pula. Pendapatan perkapita disini diartikan dengan produktifitas.

Produktifitas penduduk dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Meningkatkan kesempatan berusaha.
3. dan lain-lain.
Laju pertumbuhan penduduk yang berkualitas tentu saja akan meningkatkan laju pertumbuhan produktivitas dan laju pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan.
Jadi dalam situasi ini adalah bahwa masyarakat yang makmur adalah individu-individu yang makmur, dan selanjutnya menciptakan negara yang makmur pula.

Minggu, 07 Agustus 2011

Marilah Kita Berpikir Positif

Mengapa berpikir positif itu sulit?
Berpikir positif adalah proses berpikir yang menggunakan formulasi mate matika. Untuk ini membutuhkan pemahaman terhadap konsep dasar dalam matematika, pemahaman tentang hakekat lmu.
Akan tetapi hal ini tidak menyulitkan bagi orang-orang mau memaksimalkan fungsi otaknya, karena manusia itu adalah makhluk yang berpikir (Homo Sapiens), karena berpikir itulah seseorang itu dikatakan manusia.
Oleh karena itu berpikir dengan menggunakan metoda keilmuan adalah wajib manusia, karena Tuhan melebihkan beberapa derajat kepada orang yang berilmu....Menunutut ilmu adalah wajib hukumnya, karena agama adalah untuk orang-orang yang berpikir....

Sabtu, 06 Agustus 2011

Pola Pikir Positif untuk Kehidupan Berbangsa

Bangsa Indonesia sebagaimana halnya dengan bangsa-bangsa di dunia ini terdiri atas suku-suku bangsa.
 Suku-suku yang ada pada bangsa Indonesia adalah suku Jawa , suku Sunda, suku Melayu, suku dayak, dan lain-lainnya. Sebagai satu bangsa Indonesia, semua suku-suku itu haruslah hidup berdampingan dan saling menghargai serta sama-sama mencintai Indonesia sebagai satu Bangsa. Rasa cinta bangsa ini saya sebut dengan nasionalisme.

Nasionalisme adalah ditentukan oleh kesempatan anak bangsa untuk berperanserta dalam pembangunan bangsa dan anak bangsa itu sendiri,dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya adalah mendukunguntuk itu.
Berdasarkan konsep di atas dapat dibuat sebuah fungsi matematika sebagai berikut:

N = f ( KB, A)                                                                                                   (1)
di mana:
                N = Nasionalisme
                KB = Keempatan anak bangsa
                 A  = Kualitas Anak bangsa itu sendiri.
N/A = KB/A                                                                                                      (2)
di mana:
              N/A = Nasionalisme per anak bangsa.
               KB  = Kesempatan anak bangsa.
                 A = Kualitas Anak bangsa itu sendiri.
Misalkan  N/A dilambangkan dengan NA maka:

NA = KB/A                                                                                                     (3)
Ln NA = Ln KB - Ln A                                                                                    (4)
d Ln NA = d Ln KB - d Ln A                                                                           (5)
d NA/NA = d KB/KB  -  dA/A                                                                        (6)
d KB/KB = d NA/NA  +  dA/A                                                                        (7)
Berdasarkan (7) dapat diketahui bahwa, Laju pertumbuhan Kesempatan anak bangsa adalah laju pertumbuhan Nasionalisme per anakbangsa ditambah dengan laju pertumbuhan kualitas anak bangsa itu sendiri.

Jika laju pertumbuhan kesempatan anak bangsa adalah tinggi, ini berarti bahwa laju pertumbuhan nasionalisme   per anak bangsa adalah juga tinggi dan laju pertumbuhan kualitas anak bangsa itu sendiri adalah juga tinggi, dengan asumsi bahw afaktor-faktor lainnya adalah mendukunguntuk itu. 

Faktor-faktor lainnya tersebut adalah:
1. Sistem pemerintahan yang demokratis.
2. Pemimpin yang demokratis.
3. Sarana dan prasarana.
4. Sistem ekonomi yang demokratis.
5. Supremasi hukum.
6. Kemauan yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
7. Menghilangkan diskriminasi sesama anak bangsa.
8. Menciptakan suasana adanya apresiasi dari anak bangsa terhadap prestasi anak bangsa lainya, atau dengan kata lain terciptanya suasana persaingan yang fair diantara sesama anak bangsa.
9. Dan lain-lain.

Kamis, 04 Agustus 2011

Marilah Kita berpikir positif

Penerapan Pikir Positif dalam Beragama; Metoda membaca Al Qur'an untuk mendapatkan petunjuk dari Allah Swt.
A.Dasar pemikiran.


Islam adalah agama yang berdasarkan pada Wahyu Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Ummat yang mula-mula/terdahulu, yaitu yang semasa dengan Nabi Muhammad, menerima wahyu ini secara langsung dari Nabi Muhammad. Wahyu-wahyu tersebut kemudian dikumpulkan dalam sebuah kitab yang disebut dengan kitab suci Al Qur'an, sebagai pedoman bagi ummat yang kemudian, yaitu ummat setelah Nabi Muhammad wafat.
Belumlah utuh ke-Islaman seseorang, bagi ummat yang kemudian, apabila wahyu-wahyu Allah yang terdapat di dalam Al Qur'an tersebut belum sampai seluruhnya kepadanya.
Bagi ummat yang terdahulu, mereka dapat secara langsung bertanya kepada Nabi Muhammad dan sekaligus mempedomani perilaku Nabi Muhammad. Sedangkan bagi ummat yang kemudian, mereka haruslah rajin membaca dan menamatkan membaca Al Qur'an sebanyak-banyaknya guna mendapatkan petunjuk dari Allah Swt.
Laju pertumbuhan khatam Al Quran adalah laju pertumbuhan petunjuk Allah per ummat dan laju pertumbuhan ummat yang membaca Al Qur'an itu sendiri.
Jika laju pertumbuhan khatam Al Qur'an adlah tinggi, maka laju pertumbuhan petunjuk Allah per /terhdap ummat adalah juga tinggi, dan laju pertumbuhan ummat yang membaca Al Qur'an itu sendiri adalah juga tinggi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya adalah mendukung utnuk itu.
Atau dengan bahasa lain, bahwa apa bila semakin banyak jumlah ummat yang membaca Al Qur'an dan semaikn sering ummat tersebut menamatkan (khatam) Al Qur'an, petunjuk dari Allah Swt akan semakin banyak dan sering pula turun kepada ummat yang membaca Al Qur'an.

Metoda membaca Alqur'an yang direkomendasikan di sini adalah sebagai berikut:
1. Berniat dan ikhlas.
2. Membaca di dalam hati.
3. Tidak tetrgesa-gesa.
4. Berkelanjutan sampai tamat.

Ad1. Berniat dan Ikhlas.
Bacalah Al Qur'an dengan berniat dan ikhlas mengharapkan petunjuk dari Allah Swt.

Ad2. Membaca di dalam hati.
Bacalah Al Qur'an di dalam hati.

Ad3. Tidak tergesa-gesa.
Bacalah Al Qur'an secar rileks dan tanpa beban, atau dengan kata lain, jadikanlah membaca Al Qur'an itu sebagai suatu hobby yang mengasyikkan.

Ad4. Berkelanjutan.
Bacalah Al Qur'an itu sampai tanat dalam periode waktu tertentu yang telah direncanakan (diniatkan), misalnya dalam waktu satu minggu, satu bulan dan sebagainya.

B. Metoda membaca Al qur'an; Sebuah Kompilasi Ayat-Ayat Al Qur'an.

Q.S. Az-Zumar ayat1-2:
" penurunan Kitab itu dari Allah, Yang gagah, Yang Bijaksana. Sesungguhnya Kami telah turunkan kepada mu Kitab itu dengan kebenaran. Oleh itu, sembahlah Allah dalam keadaan mengikhlaskan ibadat bai-Nya".

Q.S Al-Haqqah ayat 40-43:
"Sesungguhnya itu perkataan pesuruh yang mulia. Dan bukanlah ia perkataan ahli syair, sedikitpun ytidak kamu beriman. Dan bukan perkataan tukang tenung, sedikitpun tidak kamu ingat ! Penurunan dari Tuhan bagi sekalian makhluk".

Q.S. Al-Waqiah ayat 77-80:
"Sesungguhnya ia itu Qur'an yang mulia. Dalam kitab yang terpelihara. Yang tidak menyentuh ia melainkan yang dibersihkan. Penurunannya dari pengurus sekalian Alam".

Q.S. Al-Baqarah ayat 2:
"Kitab itu, tidak ada sebarang syak padanya, satu penunjuk jalan bagi orang-orang yang berbakti".

Q.S. Saba' ayat 48:
"Katakanlah; Sesungguhnya Tuhan ku yang mengetahui perkara-perkara ghaib, mengilhamkan kebenaran".

Q.S. Al-An'Am ayat 106:
"IKutilah apa yang telah diwahyukan kepada mu dari Tuham mu yang tidak ada Tuhan melainkan Dia dan berpalinglah dari orang-orang musyrik".

Q.S. Tha-Ha ayat 114:
"Karena Maha Tinggi Allah, Raja Yang Benar, dan janganlah engkau terburu-buru dengan Qur'an sebelum habis diwahyukan kepada mu; dan katakanlah: Hai Tuhan ku tambahlah ilmu bagi ku".

Q.S. Al-Qiyamah ayat 16-19:
"Janganlah engkau gerakkan lidahmu dengannya lantaran hendak cepat menangkapnya. Sesungguhnya mengumpulkannya dan membacanya itu adalah tanggungan Kami. Oleh itu jika Kmai habis membacanya, hendaklah engkau ikuti bacaannya. Kemudian sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penerangannya".

C. Pertolongan Allah Swt; Kompilasi ayat-ayat Al-Qur'an

Q.S. At-Taghabun ayat 11:
"Sesuatu bahya tidak mengenai melainkan dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah niscaya Ia  pimpin hatinya, karena Allah itu mengetahui atas tiap-tiap sesuatu".

Q.S. Al-A'Raf ayat 205:
"Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendah diri dan takut, dan dengan tidak keras suara pada waktu pagi dan petang, dan janganlah engkau jadi dari pada orang-orang yang lalai".

Q.S. Az-Zumar ayat 37:
"Dan barang siapa dipimpin oleh Allah, maka tidak ada baginya sebarang penyesat, bukankah Allah itu Gagah, mempunyai Pembalasan?".

Q.S. Muhammad ayat 17:
"Dan orang-orang yang terpimpin itu Ia tambah petunjuk kepada mereka, dan ia beri kepada mereka penjagaan diri mereka".

Q.S. Bani Israel ayat 45:
"Dan apabila engkau membaca Al Qur'an, Kami adakan antara kamu dan antar orang-orang yang tidak percaya kepada akhirat, satu hijab(dinding) yang tertutup".

Selasa, 02 Agustus 2011

mari berpikir positif

A. Apa itu berpikir positif?
      Yang dimaksud dengan berpikir positif adalah proses berpikir dengan menggunakan pola pikir positif.
       Pola pikir positif adalah pola pikir yang memandang pertumbuhan ide dan kreativitas penduduk secara positif. Pola pikir positif adalah hasil dari formulasi suatu permasalahan. Permasalahan dalam kehidupan ini adalah sangat kompleks dan saling kait-mengkait. Metoda kelilmuan berperan besar untuk menyederhanakan permasalahan yang sangat kompleks tersebut.
Dari sekian banyak variabel yang menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan, kita pikirkan dan tetapkan variabel yang paling berhubungan dengan suatu masalah tersebut.
Sebelum menetapkan variable yang paling berhubungan dengan suatu masalah, kita haruslah terlebih dahulu mendefinisikan permasalahan yang akan dicari penyebab dan solusinya. Berdasarkan definisi inilah kita akan dapat membuat suatu formulasi permasalahan dengan menggunakan fungsi matematika.(bersambung)

Senin, 01 Agustus 2011

biodata pribadi

Nama         : Yunizal Bakri, SE
Pekerjaan   : Wiraswasta
Alamat        : Jl. Piere Tendean No. 50 Muaro Sijunjung, Kab. Sijunjung, Sumbar.