Jumat, 10 Agustus 2012

PERENSERTA SAYA DALAM PERJUANGAN PEMBENTUKAN KABUPATEN SOLOK SELATAN

Pada tanggal 26 Juli 2002, pemaparan proposal oleh BP2KS2 di DPRD Kab. Solok, mendapat respon yang positif dari anggota DPRD Kab. Solok.

Pada tanggal 29 Juli 2002, sidang paripurna khusus DPRD Kab. Solok menghasilkan Surat Keputusan DPRD Kab. Solok No. 08 Tahun 2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang persetujuan *emekaran Kabupaten Solok.

Pada tanggal 12 Agustus 2002, pemaparan proposal pembentukan Kabupaten Solok Selatan oleh Sekretaris BP2KS2 Ir. Musril Kusai di Kantor Gubernur Sumbar.

Pada tanggal 22 Agustus 2002, mengikuti sidang paripurna DPRD Propinsi Sumatera Barat yang menghasilkan Surat Keputusan DPRD Sumbar No. 12/SB/2002 tanggal 22 Agustus 2002, dan sore itu juga Asisten I Setda Provinsi Sumbar mengantarkan langsung ke Departemen Dalam Negeri di Jakarta.

Pada tanggal 31 Oktober 2002, .saya bersama Rosman Effendi yang datang mewakili IKASUPA Kab. Swl/Sijunjung, menghadiri rapat evaluasi dengan pembina BP2KS2 di Jakarta di Hotel Bumi Minang Padang, pukul 19.30 WIB.

Pembina BP2KS2 yang datang dari Jakarta yaitu Letjen Purn. Muzani Syukur, Brigjen Armen Ahmad, Zulkarnaen Daulat yang Dipertuan Bagindo Sultan Besar Tuanku Rajo Disambah, dan Zulfahmi Burhan, SE wakil sekretaris BP2KS2 di Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh IKASUPA Riau H.M. Tulus dan teman-teman dari Pekanbaru, tokoh masyarakat Sangir Drs. Bustami Narda, dan dari IKASUPA Solok Drs. Syamsir Panay selalu hadir, dan saya bersama Rosman Effendi biasanya berangkat ke Padang berbarengan dengan Drs. Syamsir Panay.

Pada rapat evaluasi tersebut, saya menentang keinginan Zulkarnain untuk "mendominasi" BP2KS2, khususnya masalah keuangan, sehingga kredibilitas BP2KS2 saat itu terselamatkan.

Pada tanggal 5 Januari 2003, saya sebagai pembawa acara dalam rapat persiapan penyambutan Tim Teknis DPOD Depdagri, yang dihadiri oleh Wali Nagari se Solok Selatan bertempat di Gedung Pertemuan Nagari Pasir Talang.

Pada tanggal 11 Januari 2003 mengikuti rapat persiapan penyambutan Tim Teknis DPOD bersama Pemda Kab. Solok di Kantor Bupati Solok di Kayu Aro.

Pada tanggal 21 Januari 2003, saya sebagai pembawa acara dalam rapat persiapan penyambutan Tim Teknis DPOD bersama pemuka masyarakat se Solok Selatan betempat di Gedung Pertemuan Guru SD di Padang Aro. Pada rapat ini berhasil dibentuk Panitia Penyambutan Tim Teknis DPOD.

Pada tanggal 21 Februari 2003, mengikuti pertemuan BP2KS2 dengan Wakil Bupati Solok DR. Elvi Sahlan di ruang sidang komisi A DPRD Kab. Solok perihal penyambuan Tim Teknis DPOD yang akan turun ke Solok Selatan.

Pada tanggal 21 Februari 2003, selesai mengikuti pertemuan dengan Wakil Bupati Solok, saya bersama Ketua Umum BP2KS2 DR. Armen Muchtar, Sekretaris Umum BP2KS2 Ir. Musril Kusai, Drs. Syamsir Panay dan Mahyudin seorang wartawan bertempat di Rumah Makan "ONANG" di Lubuk Selasih, membahas surat yang masuk mengatasnamakan masyarakat Sangir perihal bahwa Sangir akan menarik diri dari pemekaaran apabila BP2KS2 tidak konsisten dengan proposal pemekaran bahwa Ibukota Kabupaten Solok Selatan di Padang Aro. Surat tersebut ditujukan kepada BP2KS2 dengan tembusan kepada Bupati Solok dan Gubernur Sumbar.

Saya meminta Mahyudin supaya ia mengambil surat tersebut ke mobil Syamsir Panay karena saya ingin melihat surat tersebut.

Saya sangat terkejut begitu selesai membaca surat tersebut dan berkata;" menurut pendapat saya, surat ini sangat membahayakan pembentukan Kab. Solok Selatan.

Diskusi itu tidak menghasilkan kesimpulan, karena berbagai kepentingan sudah mem buat Ketua Umum BP2KS2 dan Sekretaris Umum BP2KS2 Ir. Musril Kusai mendapat tekanan yang berat. Syamsir Panai jua mempunyai alasan tersendiri untuk mengecilkan keberadaan surat tersebut, ssementara sura tersebut dilampiri dengan ratusan tandatangan dari masyarakat Sangir.

Saya langsung pulang ke Muaro Sijunjung dan istrirahat tidur sore, tetapi saya tidak bisa tidur karena perasaan saya sangat tersiksa, takut perjuangan yang akan mendekati akhir akan gagal oleh kerikil yang mengganjal. Saya berkata dalam hati;" apabila karena manuver orang-orang bodoh itu, akan mengakibatkan pembentukan Kabupaten Solok Selatan gagal, berari saya juga ikut menjadi bodoh".

Untuk diketahui bahwa surat dari masyarakat sangir keluar adalah akibat manuver beberapa tokoh masyarakat di Sungai Pagu yang tidak mendukung BP2KS2. Tokoh-tokoh masyarakat Sungai Pagu tersebut bermaksud utk memindahkan Ibu Kota dari Padang Aro ke Pekonina, dan mereka menyebarkan opini bahwa orang-orang yang duduk di BP2KS2 adalah bodoh-bodoh dengan mengopinikan;" kita yang berjuang, Ibu Kota diletakkan di Sangir", padahal sesungguhnya mereka tidak ikut berjuang karena tidak mendapat tempat di BP2KS2. Saya memandang manuver-manuver okoh masyarakat Sungai Pagu tersebut hanyalah suatu bentuk pola-pola " Naik di tengah jalan" alias "Pahlawan Kesiangan", yang tidak perlu ditanggapi, tetapi harus dieliminasi sedemikian rupa supaya opini mereka tidak naik ke permukaan yang lebih tinggi.

Pada malam hari tanggal 21 Februari 2002 lebih kuran pukul 19.30 WIb, saya menemui Rosman Effendi ke Rumahnya di Muaro Sijunjung guna mendiskusikan perkembangan yang sedang terjadi. Rosman Effendi sangat terkejut dan tertekan mendengar cerita saya dan berkata;" begitulah sifat orang-orang kita, suka menungkai", katanya.

Solusi yang kami dapatkan malam itu adalah, perkantoran sementara tetap di Padang Aro klu perlu dengan memanfaatkan gedung-gedung SD dan SLP yang ada dan layak.

Kemudian saya mendesak Rosman Effendi untuk segera menghubungi Khairunas di Padang  Aro, dan Khairunas berhasil dihubungi dan setuju dengan solusi yang kami tawarkan.

Rosman Effendi kemudian menghubungi Drs. Syamsir Panay, DR.Armen Muchtar, serta Ir. Musril Kusai, dan didapat kesepakatan bahwa besoknya tanggal 22 Februari 2003 akan diadakan pertemuan di Kantor Musril Kusai di Padang.

Kami berlima, Saya Yunizal Bakri, SE, Rosman Effendi, SE,SH, Drs. Syamsir Panay, DR. Armen Muchtar dan Ir. Musril Kusai membicarakan masalah surat tersebut, dan didapat kesimpulan bahwa walau  bagaimanapun BP2KS2 harus konsisten dengan proposal pembentukan Kabupaten Solok Selatan.

Rosman Effendi pun segera menyampaikan kesepakatan ini ke pada Khairunas yang memang stand by untuk menerima kabar hasil pertemuan di Padang, sekaligus meminta Khairunas untuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam rangka menyambut turunnya Tim Teknis DPOD ke Solok Selatan.

Minggu tanggal 23 Februari 2003, saya bersama Rosman Effendi, DR. Armen Muchtar dan Drs. Syamsir Panay berangkat ke Padang Aro dan tiba di rumah M. Zein Dt. Bandaro di Sampu pukul 13.30 WIB. Kami melihat masyarakat bersama anggota Polsek Sangir dan anggota Koramil Sangir sedang sibuk bekerja keras menyiapkan papan plang merek perkantoran sementara......(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar